Sinyal Analog dan Sinyal Digital
1. Sinyal Analog
Sinyal analog adalah sinyal yang mempunyai nilai kontinyu sebagai fungsi waktu.
Sinyal Analog |
Kecepatan dari gelombang analog disebut dengan hertz (Hz) yang diukur dalam satuan detik. Misalnya dalam satu detik, gelombang dikirimkan sebanyak 10, maka disebut dengan 10 Hz.
Sinyal Anolog |
Contoh penggunaan sinyal analog adalah sinyal gambar pada televisi, atau suara pada radio yang dikirimkan secara berkesinambungan.
Sinyal Analog |
Sistem transmisi menggunakan sinyal ini agak lambat dan mudah terjadi error/noise dibandingkan dengan data dalam bentuk digital.
Pada sistem analog, terdapat amplifier di sepanjang jalur transmisi. Setiap amplifier menghasilkan penguatan (gain), baik menguatkan sinyal pesan maupun noise tambahan yang menyertai di sepanjang jalur transmisi tersebut. Pada sistem digital, amplifier digantikan regenerative repeater. Fungsi repeater selain menguatkan sinyal, juga membersihkan sinyal tersebut dari noise.
Sinyal Analog |
2. Sinyal Digital
Sinyal digital adalah rentetan pulsa-pulsa yang terdiri atas dua level tegangan diskret : satu untuk level tinggi dan satu untuk level rendah (atau sebagai nilai biner 1 atau 0).
Sinyal digital |
Proses pengiriman informasi menggunakan sinyal digital lebih mudah, cepat dan akurat. Sinyal digital tersebut disebut sebuah bit.
Sinyal digital biasanya menyatakan informasi berupa alfabet, numeris, atau simbol-simbol (data)
3. Perbedaan Sinyal Digital dan Analog
Perbedaan Analog dan digital |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar