- Secara umum arti switching adalah melakukan proses hubungan antara dua pelanggan telepon sehingga keduanya dapat berbicara satu sama lain.
- Menurut ITU-T Switching adalah : “ The establishing, on demand, of an individual connection from a desired inlet to desired outlet within a set of inlets and outlets for as long as required for the transfer of information” (Membangun hubungan atas permintaan, secara individu, dari langganan tertentu yang memanggil kepada langganan yang dipanggil/tujuan tertentu melalui seperangkat inlets dan outlets, selama hubungan tersebut dibutuhkan untuk menyalurkan informasi atau tukar menukar informasi oleh kedua belah pihak)
Teknik Dasar Switching (Penyambungan) :
Dasar Swicthing |
Telepon dan Sentral Telepon
Apabila hanya ada dua pihak yang berhubungan dengan telepon :
- Hanya diperlukan satu saluran yang secara tetap menghubungkan kedua pihak (dedicated)
- Tanda pemanggilan (misalnya bel) langsung tersambung dari pemanggil ke yang dipanggil
- Percakapan langsung terjadi
- Bagaimana apabila telepon harus terhubung ke banyak pemakai, tapi dapat melakukan sambungan individu antara dua pemakai.
- Perlu adanya sentral telepon yang memiliki kemampuan dasar sebagai berikut :
1. Menghubungkan dua diantara pemakai yang ingin berhubungan (switching)
2. Memberikan informasi adanya panggilan, terjadinya percakapan, berakhirnya percakapan dll (signaling)
3. Memberikan identitas kepada tiap pemakai (numbering)
sentral
PROSES PEMBANGUNAN HUBUNGAN TELEPON
Proses Pembangunan hubungan telepon |
1. A memberi tanda kepada operator (Seizure) bahwa dia ingin dilayani.
2. Operator melihat seizure (ada tanda alert pada switch board) tersebut kemudian memberi tanda idle kepada A (idle tone), tanda dia siap melayani.
3. A menjawab tanda tersebut dengan menyebutkan dengan siapa dia mau berkomunikasi. (dalam hal ini dengan B) disebut dial
4. Maka Operator segera menghubungkan kontak A dengan kontak B pada switch boardnya. Disebut penyambungan
5. Operator memanggil B (ringing tone) dan B tahu ada seseorang yang ingin bicara dengannya.
6. B mengangkat handsetnya dan langsung bicara dengan A, sementara itu Operator memantau bahwa hubungan sudah terjalin. Operator mencatat nomor pemanggil (originating), nomor yang dipanggil (terminating) dan waktu mulai pembicaraan (Disebut start Billing)
7. Kemudian melepas pelayanannya untuk melayani sambungan yang lainnya
8. Sambil melayani pelanggan lain, selama pembicaraan operator melakukan pemeriksaan apakah pembicaraan masih berlangsung (Monitoring / Pengawasan).
9. Jika A dan B sudah selesai berkomunikasi, maka salah satu pihak atau keduanya memberikan tanda kepada operator bahwa untuk putuskan hubungan (release signal ) . Dalam hal A dan B lupa mengirimkan release signal (karena salah taruh ), setelah beberapa waktu maka operator akan kembali dan memonitor hubungan A dan B. Jika pada jalur itu sudah tidak ada pembicaraan maka hubungan akan diputusnya (Force release).
10. Pada saat pemutusan hubungan, operator mencatat pada rekord tadi, saat akhir hub. (end of billing)
11. Seorang pelanggan dapat meminta dihubungkan ke pelanggan dikota lain yang dilayani operator lain. Untuk pelayanan tersebut, maka pada switch board disediakan terminal yang berhubungan dengan operator lain kota. Dan Operator lain kota itu akan melakukan penyambungan kepelanggan yang dituju (routing).
12. Bisa saja, operator terminating tidak mempunyai hubungan langsung dengan operator originating, sebab itu operator tersebut meminta pertolongan operator kota ke tiga yang mempunyai hubungan dengannya dan operator terminating. (alternate route).
Teknologi Switching
1. Manual switching
2. Electromechanical switching
• Step-by-step (Strowger switch)
• Crossbar
3. Electronic switching
• Stored Program Control dengan digital computer
Sentral telepon manual dan otomatis |
Elemen Switching
Elemen Swicthing |
1. Signaling
- Menerima permintaan dari pemanggil
- Mengecek status yang dipanggil (idle/sibuk)
2. Control
- Menentukan saluran yang harus dihubungkan
3. Crosspoint
- Membangun hubungan (melakukan penyambungan antara pemanggil dengan yang dipanggil)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar